Mengutip Abdul Razaq Ibnu Abd Muhsin Al-badr, beberapa etika yang harus diperhatikan dalam berdoa berdasarkan petunjuk Al-qur’an dan hadits adalah sebagai berikut:[4]
1. Berdoa Harus dengan rendah diri dan suara lembut, karena Allah maha mendengar. Dia tidak menyukai hal yang berlebihan. Allah Swt berfirman : Berdoalah kepada tuhanmu dengan rendah diridan suara lemah lembut, Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang melampaui batas”. (QS Al-a’raf:55)
2. Berdoa kepada Allah harus dengan penuh keikhlasan. Firman Allah : “maka sembahlah dia dengan ikhlas kepadanya”.
” Dialah Yang hidup kekal, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia; maka sembahlah Dia dengan memurnikan ibadat kepada-Nya. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam”.
(QS Al-Mu’min :65).
3. Berdoa harus diikuti dengan penuh harapan dan keikhlasan. Harapan terhadap rahmat Allah yang mahaluas, dan kecemasan terhadap siksa-Nya yang mahapedih.
Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik”.
(QS Al-a’raf:56)
4. Berdoa harus diikuti dengan keyakinan yang kuat bahwa Allah pasti akan mengabulkan seluruh doa hamba-Nya. Dalam riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah pernah bersabda, “Janganlah kalian berkata, “Ya Allah Rahmatilah aku jika Engkau mau, berilah aku rezeki jika Engkau mau,’ Namun yakinlah kepada doa. Karena dia melakukan apa saja, tidak ada yang bias melawannya”.
5. Hendaklah menjauhi makanan, minuman dan pakaian yang kotor. Dalam riwayat bukhari dan Tarmidzi, Rasulullah pernah menyebutkan ada seorang laki-laki yang rambutnya kusut dan kotor. Dia mengangkat tangannya ke Langit dan berkata, “Ya Tuhanku, ya Tuhanku”. Namun makanan, minuman dan pakaiannya serba kotor, Rasulullah pun berkata, “Bagaimana doanya bias terkabul?”.
6. Tidak boleh berdoa dengan tergesa-gesa. Dalam suatu riwayat Muslim Rasulullah bersabda,” Seorang hamba akan dikabulkan-doanya- selama dia tidak berdoa untuk dosa, memutuskan silaturrahmi, dan tergesa-gesa.” Ada yang bertanya,” Ya Rasul apakah maksud dari yang tergesa-gesa itu?” Rasul menjawab,” Orang yang berkata,’aku telah berdoa, aku telah berdoa, tetapi aku tidak melihat Allah mengabulkan doaku”. Lalu ia memutuskan doa tersebut dan meninggalkannya.
7. Sering melakukan doa. Rasulullah bersabda,”Tidak ada di bumi ini seorang muslim yang berdoa kepada Allah dengan sebuah doa kecuali pasti Allah akan berikan kepadanya, selama ia tidak berdoa untuk kejelekan dan memtuskan silaturrahmi”. Lalu, ada orang bertanya “Dengan demikian kita harus memperbanyak doa?” Rasulullah Menjawab,” Allah Mahabanyak”,(HR Tarmidzi) artinya rahmat Allah sangat banyak.
Syarat-syarat dan Tata Cara Berdoa
a.Berdoa sebaiknya menggunakan doa nabi yang terdapat di dalam Al-qur’an, apabila tidak, kita dapat berdoa dengan kata dan bahasa yang sopan dengan nada lemah lembut.
b.Berdoa hendaknya tidak mengenai hal-hal yang tidak masuk akal, misalnya berdoa agar dapat terbang di angkasa, agar kembali muda, merubah kertas menjadi uang dan lain-lain. Hal ini tidak masuk akal dan tak dapat diminta dengan doa walaupun mungkin atas izin tuhan dapat terjadi.
c.Jangan berdoa terhadap hal-hal yang melanggar perintah agama. Misalnya berdoa agar orang lain celaka, berdoa agar orang lain hancur usahanya dan sebagainya.
Dengan demikian jelaslah bahwa kekuatan doa bukan hanya terletak pada kata-kata atau kalimat yang dibaca, tetapi juga pada kekuatan iman, ikhlas dan keyakinan orang yang berdo’a.
Monday, January 25, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment